Cari Blog Ini

Gambar tema oleh MichaelJay. Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Minggu, 25 Maret 2018

DISCOUNS #2


ECOLOGICAL COUNSELING




Senin, 12 Maret 2018 pukul 16.00 telah diselenggarakan kembali discouns#2 (Discussion of Islamic Counseling), bertempat di loby Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, yang bertema: “Berdakwah Melalui Konseling Ekologi: Chapter Report”, dengan pemateri yaitu Moh. Khoerul Anwar, M.Pd. (Dosen BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
Pencetus teori Ekologi yaituUrie Bronfenbrenner dengan bukunya yang berjudul The Ecology of Human Development.Ekologi dan dakwah berdasarkan Q.S An-nahl:125. Yang artinya: “Serulah manusia kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”.Stressing penekanan dalam bidang konselingnya bukan pada kalimat “hikmah”melainkan pada kalimat“berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik atau bermakna dialogis”, maksudnya proses konseling itu dilakukan secara dialogis atau komunikasi dua arah dan proses konseling dilakukan tidak hanya monoton.
Dalam teori ekologi konseling seorang konselor tidak boleh menyarankan atau mengarahkan konseli begitu juga konselor bukan penasehat, tetapi konselor membantu agar konseli sadar dengan dirinya, agar mengenal potensi dirinya dan agar dia faham dengan dirinya. Proses kemandirian konseli dalam mengambil keputusan dengan sendirinya bukan dari orang lain, tetapi karena insight yang didapatkan dari proses dialogis tersebut.
Ecological counseling berbeda dengan behavior therapy, ecological counseling berlandaskan pada lingkungan belajar yang membantu untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi individu dan harus dianalisis dengan perspektif secara keseluruhan sistem sehingga perkembangan yang terjadi merupakan bagian perkembangan dari keseluruhan sistem yang tersistematis. Sedangkan behavior therapy itu mendisain perilaku konseli oleh konselor.
Ekologi berprinsip pada tiga hal yaitu makrosistem, mikrosistem dan mesosistem. Dalam hal ini yang dibahas yaitu mesosistem. Setiap konseli memiliki ego defence mekanism, ketika ego defence mekanism itu tidak bisa ditembus oleh seorang konselor maka konseling itu tidak bisa berjalan. Ego defence mekanism ini bukan secara fisicly tetapi ideologi yang ada dalam dirinya, ketika pemahaman-pemahaman yang ada dalam dirinya sudah merasa benar atau berkepribadian tertutup dan tidak ada proses ideologis maka hal itu akan terpatri dalam dirinya dan itu berbahaya. Oleh karena itu perlunya memberikan pemahaman-pemahaman baru kepada orang lain dengan cara pendekatan ekologi.
Ecological tidak bisa lepas dari irrational beliefe. Dewasa ini banyak sekali orang-orang yang mengalami bipolar dan mengalami stress tingkat tinggi.Didalam ecological bagian mesosistem itu sebagai unit terkecil (keluarga dan teman) dalam membangun dan memupuk suatu hubungan sehingga perlunya setiap individu saling menguatkan satu sama lain.
Menciptakan ecological counseling di lingkungan yang sangat beragam, konselor jangan terlalu banyak berbicara tetapi konselor harus banyak mendengarkan karena dengan mendengarkan konselor akan tahu letak permasalahannya. Konselor perlu memahami posisi dan perannya dengan itu kelak akan semakin faham serta bagian dari pemahamannya adalah mendengarkan. Sedangkan konselor yang hanya berasumsi-asumsi itu adalah hal yang salahterlepas dari positif ataupun negatif.
Demikianlah hasil discoun #2, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, Amiin

By: Akhmad Muzaki (Divisi Intelektual)

Tidak ada komentar:
Write komentar

Tertarik dengan Program dan Kegiatan Kita
Dapatkan Info Terbaru !