Cari Blog Ini

Gambar tema oleh MichaelJay. Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Jumat, 02 Maret 2018

DISCOUNS #1


BKI Asli Nggak Ya??????????

            Sebagai mahasiswa jurusan bimbingan konseling islam, terkadang timbul banyak pertanyaan. Diantaranya adalah tentang keilmuan bimbingan konseling islam tersebut. Apakah bimbingan konseling islam itu adalah keilmuan bimbingan konseling yang disangkut pautkan dengan islam, ataukah memang ada keilmuan bimbingan konseling islam. Melihat keresahan dari mahasiswa bimbingan konseling islam maka divisi intelektual himpunan mahasiswa program studi bimbingan konseling islam UIN Sunan Kalijaga mempersembahkan suatu diskusi yang akan menguak misteri keilmuan bimbingan konseling islam dibalik hanya sekedar islamisasi bimbingan konseling. Diskusi ini dikemas dalam suatu program yang disebut discouns (Discussion of Islamic Counseling). Berhasil diselenggaran pada hari senin tanggal 26 Februari 2018 pada pukul 15.30 di loby Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga.

            Diskusi yang bersifat terbuka untuk mahasiswa jurusan bimbingan konseling islam di UIN Sunan Kalijaga merupakan diskusi yang bersifat dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Maka tulisan ini merupakan hasil pemikiran dari para peserta dalam discouns tersebut. Tak ada yang kami benarkan dan tak ada yang kami salahkan, karena ini hanya untuk sedikit menjawab atas pertanyaan yang selama ini mahasiswa bimbingan konseling islam pertanyakan.
            Diskusi dimulai dengan melihat sejarah bimbingan konseling, jika di Indonesia bimbingan konseling bisa kita temukan sekitar tahun 1985. Jauh sebelum Indonesia mengenal bimbingan konseling, dunia barat sudah mengenal konseling. Dunia barat memperkenalkan konseling sebagai ilmu dari psikologi. Maka tidak mengherankan jika psikologi dan konseling saling berkaitan, karena memang psikologi adalah induk dari konseling.
            Jika kita melihat sejarah yang lebih jauh lagi, dalam beberapa jurnal yang membahas bimbingan konseling islam maka tidak akan lepas dari peran Rasulullah SAW. Banyak disebutkan bahwa Nabi juga bisa disebut sebagai orang yang pernah melakukan konseling. Seperti contoh saat ada pemuda yang datang kepada Rasulullah dan meminta Rasulullah untuk mengizinkan ia untuk berzina, dalam ucapannya Nabi tidak langsung melarang namun memberikan pilihan yang pada akhirnya si pemuda ini yang akan memilih apakah ia akan berzina atau tidak. Hal ini hampir sama dengan konseling yang memang tidak memberikan solusi, namun klien yang akan menemukan solusinya sendiri untuk memecahkan masalahnya sendiri. Hal-hal seperti ini disebut sebagai irsyadul mursyid. Namun, dikarenakan Nabi Muhammad juga seorang Rasul, maka hal-hal yang ia lakukan seperti contoh diatas juga bisa disebut sebagai tabligh atau dakwah Nabi.

            Jika konseling memang sudah ada dari zaman Nabi yang jelas-jelas akan menjadi bimbingan konseling islam lalu mengapa saat mahasiswa bimbingan konseling islam belajar diperkuliahan tidak mempelajari dari sisi keislamannya dulu. Nyatanya perkuliahan bimbingan konseling islam mempelajari ilmu-ilmu yang muncul dari barat barulah akan disangkut pautkan dengan islam dan sumber-sumbernya seperti Al-Qur’an dan Hadits.
            Hal ini yang yang menjadi pertanyaan besar para mahasiswa bimbingan konseling islam. Hasil dari diskusi ini didapatkan bahwa teori dalam bimbingan konseling islam memang sangat terbatas. Jadi banyak hal yang harus mempelajari teori barat dulu baru disangkutkan keislam. Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan teori barat yang mana munculnya teori-teori tersebut dari para tokoh konseling juga diawali dengan sebuah kisah atau kasus. Bedanya kisah-kisah yang dilalui oleh para tokoh barat dilakukan suatu uji coba yang diakui sehingga bisa diakui sebagai sebuah ilmu atau teori. Namun dalam islam kisah-kisah yang ada tidak mudah jika akan dijadikan sebuah teori.
            Al-Qur’an dan Hadits merupakan sumber dan landasan umat muslim di dunia yang tidak akan berubah dan selalu akan mengikuti zaman. Ini hanyalah petunjuk, yang mana petunjuk ini mengharuskan muslim untuk berfikir dan selalu berfikir. Maka tidak mudah jika akan mencari teori dalam islam, seperti fiqh yang jika akan dibaku kan aturannya maka ada yang namanya ushul fiqh. Jadi, tidak mudah mengeluarkan teori dalam islam yang sangat paten. Disinilah mengapa keilmuan islam sangatlah terbatas dalam mempelajari keilmuan bimbingan dan konseling islam.




Tidak ada komentar:
Write komentar

Tertarik dengan Program dan Kegiatan Kita
Dapatkan Info Terbaru !