Discussion of Islamic Counseling #3: Hypnotherapy in Islamic Guidance and Counseling
Alhamdulillahirobbil’alamin, tidak terasa kita sudah memasuki Disouns #3
ya teman-teman. Terima kasih atas kerjasama dan dukungan dari semua pihak,
semoga materi yang disampaikan oleh pemateri dapat bermanfaat untuk kita semua,
aamiin.
Pada hari Senin, 26 Maret 2018, tepatnya pada
pukul 16.00 s.d. 17.30 telah terselenggara kembali Discoussion of Islamic
Counseling (Discouns). Discouns #3 yang diselenggarakan oleh Divisi Intelektual
Himpunan Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (HMPS-BKI) ini
bertempat di Lobby Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Pada kesempatan ini kita membedah materi tentang Hyonotheraphy
dalam Bimbingan dan Konseling Islam yang dipandu langsung oleh moderator yaitu
Mutia Azmi (BKI 2016) yang merupakan bagian dari Divisi Intelektual. Adapun
pemateri yang akan membahas tentang Hyonotheraphy yaitu Bapak Abdul Latif,
S.Sos.I., M.Pd., beliau adalah alumni BKI UIN Sunan Kalijaga yang sekarang
sudah mengabdikan diri menjadi Dosen di Prodi BKI.
Istilah hipnotis, hipnotis panggung, hyonotheraphy,
semi-hyonotheraphy, hipnokonseling, apa sih bedanya?
Hipnos : nama Dewa Yunani
Hipnotis : identik untuk meninabobokan
Berbicara tentang hyonotheraphy, maka hal itu juga tidak
bisa dipisahkan dengan hipnosis. Karena
pada dasarnya kata hyonotheraphy diambil dari Bahasa Yunani yaitu hypnos.
Hypnos ini adalah sebuah istilah bagi Dewa Tidur Yunani yang menguasai alam
mimpi. U.S. Department of Education, Human Services Division, menyatakan bahwa
“Hypnosis is the by pass of the critical
factor of the conscious mind followed by the establishment of acceptable
selective thinking” atau hipnosis adalah penembusan faktor kritis atau
critical factor pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau
sugesti tertentu. Adapun hyonotheraphy sendiri banyak diartikan sebagai bentuk
terapi menggunakan teknik hipnosis yang diarahkan untuk membantu individu
dengan menggunakan sugesti-sugesti tertentu yang bersifat positif, sehingga
terjadilah perubahan perilaku individu sebagaimana yang diharapkan.
Adi Gunawan sebagai ahli dalam bidang hipnotis
menyebutkan bahwa hyonotheraphy adalah teknik yang paling simpel. Contoh:
banyak orang yang antusias kepada kita ketika sedang presentasi, atau seorang
laki-laki yang mampu merayu perempuan untuk menjadi pacarnya. Secara simpel, hyonotheraphy
adalah seni untuk mengubah perilaku seseorang atau mempengaruhinya untuk
berperilaku positif sesuai sugesti. Adapun sugesti tersebut bersifat informasi.
Sugesti tidak hanya berupa ucapan verbal saja, akan tetapi dari penampilan dan
non verbal pun termasuk ke dalam sugesti.
Kita sebagai seorang konselor atau terapis harus mampu
membuat nyaman konseli kita. Pada dasarnya sejak kecil kita sudah belajar hyonotheraphy,
misalnya ketika kita menangis meminta ASI, ibu akan langsung menghampiri kita. Salah
satu teknik yang mudah digunakan dalam hyonotheraphy yaitu dengan menggunakan
lagu.
Konsep kerja hyonotheraphy
Garis tengah yaitu critical factor. Critical factor yaitu
informasi yang pertama kali kita peroleh, jadi ketika ada istilah baru tentang
informasi, maka critical factor akan menjalankan perannya. Critical factor
dapat menurun ketika kita sedang capek, sedih, kaget, banyak masalah, terlalu
senang dan terlalu sedih, dan akan meningkat ketika kita sedang bahagia. Baik
senang maupun sedih itu jangan sampai berlebihan, jadi baiknya sedang-sedang
saja.
Pada alam sadar, kita
mampu mengenali informasi yang masuk ke panca indera. Namun pada alam bawah
sadar, ketika sudah mendapat info atau keyakinan awal, dan info itu berbeda
lagi, maka kita cenderung akan sulit untuk mengubahnya, salah satu cara
mengubahnya yaitu dengan hipoterapi. Contoh penerapan hyonotheraphy yaitu pada
kegiatan jerit malam atau renungan dalam acara pramuka. Media yang digunakan
yaitu dengan menggunakan musik.
Survey membuktikan bahwa 80%
orang indonesia adalah tipe orang yang mudah dihipnotis, karena mudah
ikut-ikutan. Sugestiblenya tinggi, 10% sulit dan 10% lainnya sedang-sedang
saja. Agar kita tidak mudah terpengaruhi, maka kita harus banyak memperkuat
critical factor kita dengan cara mengupdate informasi.
Tipe-Tipe sugestible ada tiga macam, yaitu:
Intelektual/intelegensi :
terhpipnotis oleh adanya kajian
Physical :
tampilkan gaya penampilan yang baik dihadapannya
Emosi :
sentuh dengan cerita yang menyentuh
Tidak ada komentar:
Write komentar